Tertarik juga

Selasa, 13 Juni 2017

Perhitungan Amal Manusia "Hisab"




HISAB (PERTANGGUNGAN JAWABAN)



Ketahuilah, bahwa cara hisab (pertanggungan jawab) dihari kiyamat itu berbeda-beda. Ada yang ringan, ada yang berat, ada yang sukar dan ada yang gampang. Ada yang berkesudahan dengan pujian dan ada pula yang berkesudahan dengan teguran. Dan hisab berlaku bagi semua makhluk, yang mu'min maupun yang kafir baik itu bangsa manusia atau bangsa Jin. Terkecuali mereka yang didalam hadits Rasulullah SAW, dibebaskan seperti, anak-anak, orang gila, dan mereka yang dalam kekosongan tidak ada Nabi.


Diriwayatkan bahwa dari Ali r.a. berkata : "Aku duduk bersama Rasulullah SAW pada suatu hari dimana beliau mengisahkan cerita-cerita Bani Israil dan umat-umat sebelumnya.

Pada akhir ceritanya Rasulullah SAW bersabda : 'Wahai Ali ! Allah mengutus Jibril untuk menceritakan padaku tentang hal ikhwal umatku dan bahwa diantara umatku ada orang-orang yang menghadap Tuhan di waktu Hisab dan berbicara kepada-Nya, sebagaimana seorang berbicara terhadap lawannya.'

Aku bertanya kepadanya : Wahai Jibril ! Dapatkah seseorang melakukan itu? berilah aku penjelasan hai Jibril ?

Jibril menjawab : Aku akan beritahukan pada Engkau, setelah memperoleh izin dari Tuhanku. Pergilah Jibril menghilang sesaat, kemudian kembali lagi sambil tersenyum dan berkata : Aku telah memperoleh cerita yang ajaib wahai Muhammad.

Apakah itu wahai Jibril? kataku, Jibril berkata : Pertama, ketahuilah wahai Muhammad bahwa di hari kiyamat, Allah menyerahkan pada seseorang buku catatan amalnya, setelah orang itu melihat dan memeriksa isinya.

Betulkah itu semuanya engkau yang melakukannya? Allah bertanya. Tidak tahu wahai Tuhanku, sang hamba menjawab. Allah berfirman: Para malaikat-Ku yang mencatat itu semua, sedang engkau dalam keadaan lengah dan tidak sadar. Sang hamba menjawab : Sesungguhnya para malaikat pencatat itu hamba-hamba-Mu wahai Tuhanku, mereka bisa mencatat apa-apa yang mereka kehendaki, namun Engkau wahai Tuhanku Hakim yang tidak menerima suatu pengaduan, selain dengan bukti yang nyata. Allah berfirman : Wahai hamba-Ku, siapakah yang harus menjadi saksi?

Padahal para malaikat itu semuanya hamba-hambaku, dan engkau telah menolak semua catatannya. Bagaimana jika Aku menjadikan anggota badan mu sebagai saksi? Dapatkah engkau menerima dan mengakuinya ? Hamba itu menjawab: Ya aku terima wahai Tuhanku. Lalu Allah berfirman kepada lidah si hamba : Dengan kuasa-Ku berbicaralah wahai lidah dan jangan berbicara melainkan yang benar. Maka berkatalah si lidah menceritakan segala yang pernah diperbuat selama di dunia yang baik maupun yang buruk. Mendengar kesaksian si lidah, si hamba berkata : Wahai Tuhanku, Engkau mengetahui bahwa lidahku adalah musuhku didunia dan dosa-dosa terjadi sebab karenanya dan kelancangannya. Maka dari itu aku tidak bisa menerima kesaksiannya. Dan Engkau adalah Hakim yang adil, tidak akan menerima kesaksian seorang musuh terhadap musuhnya.


Allah berfirman : Baiklah, aku panggil kedua tanganmu untuk memberikan kesaksiannya. Maka dengan izin Allah berbicaralah kedua tangannya itu, menceritakan segala perbuatannya selama didunia. Namun begitu selesai, si hamba tetap menolak penyaksiannya dengan alasan bahwa menurut syari'at Rasulullah saw. satu saksi tidak cukup dan harus ada saksi yang kedua untuk menguatkan saksi yang pertama, sedang kedua tangan itu termasuk satu saksi. Lalu Allah menerima alasan itu dan memerintahkan kedua kakinya untuk memberikan kesaksiannya. Dengan izin Allah, berbicaralah kedua kaki si hamba menceritakan segala amal perbuatannya selama di dunia.

Dengan kesaksian yang diberikan oleh kedua kakinya itu terdiamlah si hamba dengan heran dan takjub. Lalu si hamba itu menegur wahai anggota badan ku, akulah kamu dan kamulah aku. Aku telah membela mu agar selamat dari api neraka, tetapi kamu malah menjerumuskan diri kedalamnya. Seluruh anggota badan berkata : Kami diperintahkan untuk memberikan kesaksian yang benar dan mengucapkan kata-kata yang haq.

Akhirnya Tuhan memutuskan, agar malaikat Zabaniyah menyeret hamba itu ke neraka. Kemudian si hamba itu berkata, setelah mendengar vonis Tuhan : Di manakah Rahmat Engkau, wahai yang Maha Penyayang? Allah berfirman: Rahmat-Ku hanya untuk orang islam, namun jika engkau mau mengakui kesalahanmu, aku akan mengampuni dosa-dosa engkau. Si hamba berkata : Wahai Tuhanku, aku mengaku bersalah, aku amat takut terhadap api neraka.



Lalu Allah berfirman kepada malaikat-malaikatnya: Bawalah hamba-Ku ini ke syurga, sebab Aku telah mengapuninya. Lalu oleh malaikat dibawa ke syurga, dan berseru kepadanya: Masuklah engkau ke syurga dengan damai dan aman.

sungguh besar nikmat dan kasih sayang dari Allah semoga kita selalu mensyukurinya... amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan