Tertarik juga

Selasa, 31 Juli 2018

Shalat sunnah Fajar



Dasyatnya Sunnah Fajar




Shalat Fajar yaitu shalat sunnah sebelum subuh, merupakan shalat yang paling banyak pahalanya dibandingkan shalat sunnah lainnya. Raslullah Saw. mengistimewakannya dengan pahala yang begitu besar, dengan gambaran yang benar-benar menenarik perhatian.
Diantaranya, Rasulullah Saw. bersabda yang diriwayatkan dari Aisyah Ra. yang artinya :

"Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan isinya." (HR. Muslim).

Lalu apa yang menghalangi kita untuk melaksanakan shalat subuh? bukankah ia menjadi bagian yang begitu besar dibandingkan dunia? Apakah karena begadang menyelesaikan urusan dunia, atau hanya karena sebuah keinginan untuk sedikit tidur agar dapat bangun jam tujuh atau jam delapan bahkan setelahnya?

Atau, apakah karena persiapan mengejarkan urusan dunia yang lain? demikianlah alasan kita meninggalkan shalat subuh. Dunia seluruh dunia segala isinya mulai dari bentuk harta benda, harta simpanan, kedudukan, usaha, segala yang mengggiurkan dan menyenangkan, tidak akan sampai nilainya sebesar shalat sunnah Fajar dua rakaat!!

Coba anda renungkan. Ini semua baru keutamaan sunnah Fajar. Lalu bagaimana dengan dua rakaat Fajar yang wajib, yaitu shalat subuh. Subhanallah, nilai yang sangat besar ini bukan disebabkan lamanya berdiri atau panjangnya bacaan dalam dua rakaat ini. Bahkan Rasulullah Saw. sering memendekkan bacaannya dalam shalat dua rakaat sebelum shalat subuh ini. Al-Bukhari dan Muslim meriayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasululah Saw. membaca surat Al-Kafirun pada Rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.


Kalau begitu, bukan karena penjangnya bacaan yang menjadi sebab bertambahnya keutamaan sampai melebihi dunia dan segala isinya. Namun  karena ketentuan waktu pelaksanaan shalat yang sangat mulia.

Maka orang yang mampu meninggalkan dunia dan bangun sebelum waktu shalat Subuh, kemudian menunaikan dua rakaat fajar, dialah orang yang sukses dalam ujian. Sebagaimana ia telah meninggalkan dunia dan segala isinya untuk menunaikan shalat, maka Allah pun memberikan pahala yang lebih besar dari itu semua.

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Ra. beliau berkata :
"Tidak ada shalat sunnah yang lebih diperhatikan Rasulullag Saw. selain shalat sunnah sebelum subuh." (HR. Al-Bukhari).

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa ketika melakukan perjalanan, Rasulullah Saw. tidak mengerjakan shalat sunnah, baik yang dikerjakan sebelum shalat farduh, maupun sesudahnya, kecuali shalat sunnah subuh.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

"janganlah meninggalkan shalat sunnah Subuh walaupun kalian 'dikejar kuda."

Disebabkan nilainya begitu tinggi, Rasulullah meng-qadha' (menganti) Shalat sunnah Fajar bila telah lewat waktunya. Beliau menggantinya setelah shalat Subuh atau setelah terbit matahari, baik itu sudah lewat waktunya, shalat sunnah itu sendiri atau bersamaan dengan shalat subuh. Hal ini tidak terjadi pada shalat sunnah yang lain, bahkan shalat malam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan