Tertarik juga

Kamis, 04 Juli 2019

Detik kematian orang beriman dan orang kafir



Peristiwa sakaratul maut yang dialami dan dirasakan orang beriman jelas berbeda dengan orang-orang kafir. Malaikat maut memperlakukan orang mukmin dengan sangat hati-hati dan lemah lembut. Sebelumnya terlebih dahulu malaikat maut menyampaikan salam dari Allah swt kepada orang tersebut. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an :


الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


(Yaitu) orang-orang yang dimatikan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), " Salaamun'alaikum, masuklah kamu kedalam surga itu disebabkan apa yang telah  kamu kerjakan" (QS. an-Nahl : 32).


وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ

"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya". (QS. al-an'aam : 61).





Berbeda dengan orang kafir, ketika menghadapi sakarat, betapa berat kesulitan yang dihadapinya. Malaikat mencabut nyawanya dengan kasar dan kejam. Detik-detik yang sangat menengangkan itu baru muncullah penyesalan dalam dirinya sehingga ia berjanji tidak akan melakukan kejahatan lagi. Namun penyesalan tidak berarti lagi, karena sudah terlambat. Kitab telah ditutup dan cerita hidup telah diakhiri.

ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا۟ ٱلسَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوٓءٍۭ ۚ بَلَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". (QS. an-Nahl : 28)


وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri)." (QS. al-Anfal : 50)

itulah keadaan orang-orang yang ketika didunia tenggelam dalam urusan keseharian tanpa ingat akan kepentingan akhirat. Mereka lebih mementingkan kesenangan dan kesibukan sementara, sedangkan bekal untuk akhirat dianggap sesuatu yang sama sekali tidak penting. Selama hidup dimuka bumi, mereka sangat sibuk sehingga tertutup hatinya terhadap jalan taat. tertutup hatinya terhadap kepentingan ibadah. Padahal yang demikian itu untuk kepentingan hidup sesudah mati. Bahkan hatinya pun  lupa terhadap ancaman Allah. sedangkan ketika sekarat, semua dosa-dosanya dan ancaman Allah itu ditampakkan dengan jelas dam sangat menakutkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan