Tertarik juga

Selasa, 31 Januari 2017

sebab itu hanyalah ujian


DISAAT DUNIA MENJADI TUJUAN, DISAAT PIKIRAN BUTA AKAN KEWAJIBAN, DI SAAT NERAKA MENJADI PEDIH.




Di saat harta menjadi impian, tahta menjadi tujuan, dan wanita menjadi rebutan. disaat itu kehancuran bagi seseorang yang lalai terhadap apa yang di wajibkan kepada dirinya, hakikat ia di ciptakan, tujuan dia hidup, serta jalan ia akan kembali kepada-Nya kelak.


Membicarakan tentang dunia, tidak lepas dari 3 hal ini, yaitu harta, tahta, wanita. inilah yang sering kali menjadikan kita sabagai hamba Tuhan melupakan koardat kita sendiri sebagai seorang makhluk ciptaan yang Maha Kuasa. Di saat kita berusaha menumpuk harta, di saat kita mengejar tahta dan pula di saat kita terlena oleh wanita, ingatlah kita pada akhirnya akan kembali kedalam tanah yang gelap dan sunyi. Lalu apa yang akan kita jawab nantinya, untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah kita lakukan di dunia. Apakah kita merasa masih pantas menghadap yang Maha kuasa dengan wajah yang kotor dan penuh hina ini. Dengan mengharap ridha-Nya untuk mangampuni kita. Sedangkan kita di dunia lalai dengan kewajiban-kewajiban kita semua terhadap-Nya.pada saat ini kita akan menbahas tentang tingkat keberhasilan seseorang dengan meraih tiga hal ini namun tampa mengubah atau pun merubah apa yang sudah di wajibkan kepadanya. perluh kita ketahui bahwa ukuran keberhasilan suatu laki-laki ialah tiga hal ini.  seorang laki-laki mampu berhasil di dalam harta, berhasil di dalam tahta, serta berhasil dalam mencari wanita sebagai pendamping didalam hidupnya. Namun mampu mengemban tugas untuk menjadi sebagai seorang hamba penerus di muka bumi."Barang siapa yang di dunia ini adalah semangat dan hasratnya, kepadanya ia akan memberikan perhatian dan untuknya ia berniat. niscaya Allah menjadikan kefakiran dihadapan kedua matanya. Allah SWT akan memporak-porandakan segala urusannya dan tidak akan ia perolah darinya kecuali sekedar apa yang telah di tetapkan untuk dirinya". (HR. Bazzar, Thabrani, dan Ibnu Hibban).

Hakikat sebagai manusia, pastilah tidak akan pernah lepas dengan namanya harta, karena ini adalah kebutuhan hidup. namun salahlah juga kita bila mana kita terlalu mengejar yang harta, sehingga menumpuk kepentingan dunia saja, hingga lalai dengan akhirat kita.Benarlah sabda Rasulullah SAW.Ibnu Abbas ra mengatakan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda :Maka haruslah kita sebagai manusia selalu menjaga diri kita sendiri, agar tidak terlena dengan hal tersebut. Mengapa demikian bayangkan saja bila kita sudah tidak puas dengan harta, itu berarti hanya debu (kematian) yang dapatr menyumpal atau menghentikan kita. namun ini bukan berarti kita tidak boleh mencari harta, maksud dari hal ini, kita tidak di bolehkan menumpuk harta, tampa kita gunakan di jalan Allah SWT. ingatlah barang siapa yang mengunakan harta di jalan Allah maka akan di tambah nikmat bagi dia dan pula tidak akan habis harta yang dia belanjakan tersebut. berarti apa bila kita ingin sukses dalam hal ini maka hendaknya kita selalau menggunakan harta di jalan yang benar yaitu bukan hanya untuk kepentingan dunia namun akherat juga.




1. HARTA 




"jika manusia memiliki satu lembah yang terdiri dari emas, niscaya ia masih ingin memiliki dua lembah lagi, dan tidak akan pernah puas mulutnya, hingga debu (kematian) yang menyumpalnya, dan Allah SWT akan menerima tobat para hamba yang bertobat kepada-Nya." (HR Bukhari dan Muslim).






2. TAHTA




Pada dasarnya tahta atau jabatan mungkin merupakan hal yang dapat menuntun kita kesurga namun juga dapat menjadi jembatan kita menuju kedalam neraka, bila mana kita sebagai sesorang tidak mampu mengemban amanah tersebut dengan baik dan benar, bahkan sampai mengunakan kekuasa untuk kepentingan sendiri hingga melupakan hak orang lain.

Ingatlah jabatan adalah amanah dan pengapdian bukan untuk mencari ketenaran dan menumpuk harta. bagaimana tidak, dangan menjadi seorang pemimpin. memudahkannya untuk memenuhi tuntutan hawa nafsu, berupa ke populeran, penghormatan dari orang lain. kedudukan atau status sosial yang tinggi di mata manusia. menyombongkan diri di hadapan mereka. memerintah dengan menguasai kekayaan, kemewahan dan kemegahan.

namun asal kita tahu bila mana kita menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana maka tentulah balasan berupa surga dan ridha Allah yang akan menyelamatkan kita. maka dalam hal tahta atau jabatan haruslah kita menjadi seorang yang jujur, bijaksan, dan tidak egois didalam kepentingan bersama tersebut.

3. WANITA



salah satu hadist :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى 

اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ النِّسَاءُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

artinya : "wanita dinikahi karena empat faktor. karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan kerena agamanya. maka, menangkanlah wanita yang mempunyai agama engkau akan beruntung."

Wanita adalah salah satu pasangan hidup pria dan mungkin akan menjadikan kita masuk kedalam surga ataupun neraka, maka patutlah ini menjadi salah satu senjata setan dalam menjerumuskan kita. namun kita dapat menghindari semua itu apa bila kita tidak mengedepankan hawa nafsu kita dan ketamakan kita selain itu Rasulullah menganjurkan kita untik memilih pasangan yang baik agamanya agar dapat menuntun kita menuju jalan yang benar.

mungkin inilah hal singkat, namun kami harapkan bermanfaat, untuk memudahkan kita menjalani hidup di dunia. agar menjadi insan yang di cintai Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan