Tertarik juga

Senin, 30 Januari 2017

jembatan penentu : Shirath Al Mustaqim





JEMBATAN MENUJU SURGA. BAGAIMANAKAH BENTUK, DAN SIAPA SAJAKAH YANG DAPAT MELEWATINYA.




Jembatan shirath al mustaqin, adalah jembatan yang menuju ke surga dan  di bawahnya terdapat nerakah jahannam. selain itu jembatan ini katanya lebih tipis di bandingkan rambut yang di belah tujuh. semua manusia telah pasti akan melewatinya tampa terkecuali. jembatan ini lebih tipis dari rambut serta juga lebih tajam di bandingkan pedang.

di dalam surat Al-fatiha kata "ssiratalmustaqim" adalah jalan yang lurus yang merupakan hiasan tentang jembatan yang lurus dan panjang. 

perluh diketahui nama jembatan ini ialah jembatan shirath, ini adalah jembatan yang akan di lalui menuju ke surga. semua manusia akan melewatinya sesuai dengan amalan mereka sendiri selama di dunia. ada yang tergelir, ada yang melewatinya dengan cepat, serta ada juga dengan sangat lambat. salah satu riwayat yang mengatakan bahwa adanya jembatan di atas nerakah jahannam adalah hadist yang artinya :

"maka di buatlah assirath di atas jahannam"  (HR. Al Bukhari dan Muslim).

ternyata jembatan ini lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang, sebagaimana ucapan Abu Saib r.a " sampai kepada ku bahwa jembatan ini, asshirath lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang" di riwayatkan oleh Imam Muslim.




melewati jembatan asshirat merupakan peristiwa yang sangat dasyat bagi setiap manusia, yang telah mengucapkan ikhrar syahadat tauhid. bukan hanya pengikut agama islam dari nabi Muhammad SAW. namun setiap menusia beriman dari para nabi sebelumnya pun akan melewati jembatan ini. baik yang beriman maupun yang mengerjakan maksiat.

sebagian ahli tafsir peristiwa ini telah di riwayatkan Allah SWT di dalam surat Maryam : 71-72, yang artinya: " dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi nerakah itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah pasti ditetapkan. kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut".

gambaran jembatan ini pernah di beritahukan oleh Rasulullah di dalam sabdanya yang artinya "licin (lagi) mengelincirkan. di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kaat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di nejd. di kenal dengan pohon sa'dan.. dan di bentangkanlah jembatan jahannam. akulah orang pertama yang melewatinya. dan do'a para rasul saat itu: " yah Allah, selamatkanlah, selamatkanlah". pada shirath itu juga terdapat pengai-pengait sesuai duri pohon sa'dan. hanya saja tiada yang mengetahui besarnya kecuali Allah. maka ia mengaitkan menusia sesuai amalan mereka." (HR. AL-BUKHARI).

jembatan shirath ini amat licin, sehingga amat menakutkan bagi setiap orang. dimana kita mungkin dapat terpeleset dan jatuh, menurut para ulama, arti kata mengelincirkan. artinya jembatan ini dapat bergerak ke kanan dan ke kiri, sehingga bisa saja mengelincirkan seseorang. selain itu jembatan shirath ini memiliki besi pengait yang besar serta penuh dengan duri dan di bahagian ujungnya bengkok. hal ini menunjukkan siapa yang terkena besi pengait ini tidak akan lepas dari cengkamannya.

terpeleset atau tidak, tergelincir atau tidak atau pun tersambar pengait besi atau tidak itu di tentukan dari amalan seseorang dan keimanannya masing-masing. sekalipun shirath itu licin dan tajam Allah memiliki kuasa hingga seseorang dapat melewatinya dengan selamat.



KEADAAN MANUSIA PADA SAAT MELEWATI JEMBATAN SHIRATH


" lalu di utuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan) keduaanya berdiri di samping kiri-kanan shirath tersebut. orang yang pertama lewat seperti kilat, kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kala waktu itu berdiri di atas shirath sambil berkata: " yah Allah selamatkanlah! selamatkanlah! sampai para hambanya yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak.'' pada kedua sisi shirath terdapat besi pengait  yang bergantung untuk menyambar siapa saja yang di perintahkan untuk di sambar. ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang tergelincir masuk kedalam neraka" (HR.MUSLIM).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan