Tertarik juga

Selasa, 05 September 2017

Miskin!! "Tidak Masalah."

BAHAYA AKAN BISIKAN SETAN



الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء وَاللّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللّهُ وَاسِعٌ
 عَلِيمٌ


"Setan selalu menakut-nakuti orang-orang yang berinfak di jalan Allah dan membujuk mereka agar bersifat bakhil dan kikir. Sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui."  



Setan membayangkan kepada kita bahwa berinfak atau bersedekah itu akan menghabiskan harta benda, dan akan meyebabkan kita sekalian menjadi miskin dan sengsara. Oleh sebab itu harta benda yang kita miliki harus disimpan untuk persiapan di hari depan. Dijelaskan bahwa Ada sebuah riwayat dari Abi Haayyaj Al Asadi beliau berkata : "Suatu hari aku berthowaf di baitullah. Kemudian aku melihat seseorang berdo'a : "Allahummaqinii syukha nafsi (Ya Allah jagalah diriku dari kebakhilan)' dan tidak menambah dari itu. Aku katakan kepadanya, 'kenapa engkau berdoa seperti itu?' kemudian ia menjawab : 'Sesungguhnya jika diriku terjaga dari kekikiran, maka aku tidak akan mencuri, berzina, dan perbuatan dosa lainnya. 'Dan ternyata seseorang tersebut adalah Abdurrahman bin Auf."

Dapatkah kita bayangkan jika seorang sahabat sekelas Abdurrahman bin Auf yang selalu mendermakan hartanya untuk islam dan meyuplai untuk kebutuhan ummat saja takut pada kekikiran. Padahal kita ketahui tidak sedikitpun beliau menggunakan untuk bernikmat-nikmat di dunia, bagaimana dengan kita? Seharusnya kita tidak takut dan lebih sering lagi berdoa agar dijauhkan dari sifat kikir ini. Kita sering merasa berat untuk berderma untuk islam.

Inilah doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bakhil, aku berlindung kepda-Mu dari penakut, aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan ke usia yang terhina, dan aku berlindung kapada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur."



Haruslah kit senan tiasa percaya akan janji Allah. Dan jangan sampai kita percaya akan dengan janji-janji setan. Lalu dengan janji siapakah kita percaya ? Janji Allah yang akan penuh pengampunan dan mengayakan kita? Atau janji setan yang akan menakut-nakuti kita dengan kemiskinan. Astagafirullah aladzim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan