Tertarik juga

Senin, 11 Desember 2017

Mencari Nafkah,, Tapi Selalu Maksiat!!



Ketika mencari Nafkah selalu Brbuat Maksiat


Banyak diantara kita yang sering bermaksiat ketika mencari nafkah. Perluh diketahui pula bahwa maksiat itu banyak sekali bentuknya. Hal ini haruslah kita sadari. contoh konkret dalam konteks ini ialah mencari rezeki dengan cara atau jalan haram. Padahal, kita tahu apa yang kita lakukan dilarang keras oleh agama. Tetapi, kita tetap melakukannya dengan harapan mendapatkan rezeki yang sebanyak-banyaknya.

Berkerja atau mencari nafkah itu wajib hukumnya. Dengan berkerja mencari rezeki, tentu rezeki yang halal, kita akan terbebas dari kefakiran. Suatu ketika, Luqmaan al-Hakim pernah menasihati anaknya, "Hai anakku, jadikanlah dirimu kaya dengan kerja yang halal, sehingga engkau bebas dari kefakiran." Lalu, baliau menjelaskan, "Sebab, tidaklah seseorang itu ditimpah kefakiran melainkan ia akan ditimpa 3 masalah, yaitu tipisnya agamanya, lemahnya akal, dan hilangnya sifat hati-hatinya." Kemudian beliau berkata lagi, "Masih ada lagi yang labih parah dari 3 masalahnya itu, yaitu manusia memandang enteng kepada-Nya." 


Pada saat ini antara halal dan haram seperti tidak lagi  pedulikan. Kita benar-benar berada dalam kubangan maksiat. Hanya mereka yang memahami dan mempraktikkan apa yang sudah di gariskan dalam Al-Qur'an dan sunnah yang akan tetap berhati-hati. Selebihnya, banyak orang yang  tetap  berbuat maksiat mencari nafkah. Nabi Muhammad saw. bersabda, "Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram." (HR. Bukhari).

Perbuatan makksiat memang menjadi kecenderungan manusia ketika mencari nafkah. hal ini berangkat dari kotornya hati yang telah merasuk pikirannya. Karena itu, manurut Risty Bulqies Hamdani, manusia dituntut menghiasi dirinya dengan sifat sabar dan berupaya mengendalikan diri supaya terhindar melakukan perbuatan maksiat. Tarikan untuk mengerjakan maksiat itu sangat kuat mempengaruhi stabilitas manusia dengan berbagai macam dimensinya. Sebab, kemaksiatan dekat dengan hawa nafsu yang selalu dimodivikasi oleh setan dan iblis.



Dengan demikian, penting bagi kita mencari rezeki yang halal. Rasulullah saw. telah menjelaskan kepada kita dalam banyak hadits tentang urgensi mencari rezeki yang halal. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Mas'ud , Rasulullah bersabda, "Tidak ada satu pun amalan yang mendekatkan kalian ke surga, melainkan telah aku perintahkan kalian kepadanya. Dan, tidak ada satu pun amalan yang mendekatkan kalian ke neraka, melainkan aku telah melarang kalian darinya. janganlah kalian memganggap rezeki kalian terhambat...." (HR.Hakim dan selainnya).

Rezeki yang baik adalah rezeki yang halal. Maka, carilah yang halal saja karena hanya itulah yang Allah ridhai. Semoga ini dapat menjadi renungan bagi kita bahwa Allah selalu menyediakan rezeki yang halal, maka beusahalah untuk mencarinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan