Tertarik juga

Minggu, 21 Mei 2017

Selalu beribadah, Namun Tidak Bernilai Pahala


BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI KEBURUKAN AMAL




dari Farwah bin Naufal Al-Asyja'i dia berkata, "saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah dipintahkan oleh Rasulullah kepada Allah. maka Aisyah menjawab, "Rasulullah pernah berdoa : ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRA MAA LAM A'MAL (ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan amal yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan)." (HR. Muslim).

Beramal merupakan keniscayaan bagi setiap hamba Allah yang hidup di dunia, sebab tak mungkin ia hidup di dunia tanpa amal. Jangan disangka orang yang lumpuh kaki dan tangannya tak mempunyai amal. Meskipun ditambah musibahnya dengan ditakdirkan buta dan bisu, ia tetap masih bisa beramal. Karena amal manusia tidaklah muncul dari jasadnya saja, tapi bisa juga dari qalbu inilah yang menjadi parameter kebaikan dan keburukan amal jasadnya. Rasulullah bersabda:

"Dan ketahuilah pada setiap jasad itu ada sepotong daging yang apabila baik maka baiklah seluruh jasadnya dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad tersebut.Ketahuilah, ia adalah qalbu." 
(HR. Bukhari dan Muslim).

Karena kita tidak ma'sum, bahkan bisa dipastikan akan melakukan amal diluar ketaatan kepada Allah maka sudah selayaknya kita perhatikan doa Rasulullah yang diriwayatkan oleh ummahatul mu'minin Aisyah r.a. ini
Doa ini benar-benar menunjukkan betapa lemahnya manusia, dan betapa butuhnya hamba kepada Rabbnya, ia tidak akan bisa selalu dalam ketaatan kepada-Nya, tidak akan bisa selamat dari keburukan jiwa dan amal-amalannya. Tiada yang bisa memperbaiki keadaannya dan menyelamatkannya kecuali Allah SWT.

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk memohon kepada Allah agar dijauhkan dari keburukan amal yang telah dilakukan maupun yang belum dilakukan. Berlindung kepada-Nya atas keburukan amal yang pernah dikerjakan berarti memohon perlindungan dengan Allah dari dampak buruknya, baik dampak buruk itu menimpa di dunia maupun menimpah di akhirat, selain itu doa ini juga mengandung permohonan ampun atas amal kebaikan yang ditinggalkan.

Pendahulu kita yang shaleh berkata, wa min jazaais sayyiah as sayyiatu ba'daha, balasan keburukan adalah keburukan yang lain. Orang yang berbohong sekali bisa jadi akan menutupi ke bohongannya dengan kebohongan yang lain, dan tidak menutup kemungkinan bila ke bohongannya itu terbongkar semua, malah ia bertindak merusak dan melampaui batas dengan membunuh jiwa tanpa hak.

Alhamdulillah, Allah tidak melipat gandakan dosa kemaksiatan yang kita kerjakan, akan tetapi kita harus waspada terhadap dampak buruk kemaksiatan, yaitu mengundang kemaksiatan yang lain untuk 'mengantri' dikerjakan. 'Rusaknya' jasad dan semakin menghitamnya qalbu termasuk hukuman yang di segerakan didunia. Bila telah hitam qalbunya maka tidaklah amalan shaleh yang dipersembahkannya. di akhirat jelas dampak buruknya dari amalan buruk adalah di timpahkan adzab, bahkan diadzab di kuburan dahulu sebelum di neraka, iyadzan billah.

Tak hanya amalan keburukan  yang telah dilakukan saja yang kita berlindung kepada Allah darinya, akan tetapi Rasulullah juga mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari keburukan yang belum diamalkan. Bila Allah SWT telah menghindarkan kita dari dampak buruk kemaksiatan sebagaimana tampak di mata manusia, bukan berarti kita telah aman dari keburukan. Karena termasuk di antara amal buruk adalah merasa ta'jub terhadap diri yang bisa luput dari kemaksiatan atau perasaan aman karena sering meninggalkan kemaksiatan. inamal a'maalu bil khawati, dan amal yang terakhir itulah yang menentukan. Kita tidak tahu apakah kehidupan kita ditutup dengan amalan ahli surga ataukah amalan ahli neraka. Rasulullah bersabda:

"...Dan sungguh seseorang dari kalian akan ada yang beramal hingga dirinya berada dekat dengan surga kacuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan takdir) hingga dia beramal dengan amalan penghuni neraka dan ada juga seseorang yang beramal hingga dirinya berada dekat dengan neraka kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan takdir) hingga beramal dengan amalan penghuni surga." (HR. Bukhari dan Muslim).

maka fokus kan diri kita untuk memperbaiki qalbu  dan amalnya serta menyibukkan jasad dengan melakukan amal shaleh, karena dengan sibuk beramal shaleh inshaallah akan menyingkirkan kesempatan untuk beramal buruk, dan tentunya tdak lupa berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah, "ALLAUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan amal yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).        

semoga bermanfaat untuk diri, menuju lebih baik. amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan