Tertarik juga

Senin, 04 Desember 2017

Kisah TEladan untuk Renungan Diri..


Taubat Karena Kejujuran 



Berikut ini adalah kisah Imam asy-Syafi'i tentang betapa jujur beliau didalam hidupnya. Semoga dapat menjadi bahan motivasi kita sekalian. 

Imam asy-Syafi'i ra. sebelum berangkat belajar ke madinah untuk belajar kapada Imam Malik ra. beliau berkata pada ibunya, "Wahai bunda, berilah saya nasihat!" Ibunya berkata, "Anakku, berjanjilah kepadaku untuk tidak berdusta."

Imam asy-Syafi'i berkata, "Saya berjanji kepada Allah kemudian kepada ibu untuk tidak berdusta." Waktu itu usia beliau masih relatif kecil, beliau dibekali uang 400 dirham oleh sang ibu. Beliau menaiki hewan tunggangannya dan keluar bersama rombongan menuju madinah, sedangkan beliau menyimpan uang itu dalam sebuah kantong yang ia jahit di sela-sela bajunya.

Di tengah perjalanan, ada gerombolan perampok yang merampas seluruh harta rombongan tersebut. tatkala sampai di hadapan Imam asy-Syafi'i yang masih kecil, para perampok itu bertanya,

"wahai bocah, apakah kamu membawa uang?"

"iya, benar."

"berapa?"

"400 dirham."


para perampok itu tertawa sambil mengejek dan beliau, "pergi sana, kamu ingin mengolok-olok kami ya? mana mungkin bocah seperti mu membawa uang sebanyak itu empat ratus dirham.? Sementara asy-Syafi'i berdiri disamping rombongan kafilah yang dirampok, pemimpin rampok berkata kepada anak buahnya.

"apa kalian telah mengambil semuanya?"

"ya"

"apakah kalian tidak meninggalkan seorang pun?" 

"tidak, kecuali seorang bocah yang mengaku telah membawa uang sebanyak 400 dirham, paling anak itu gila atau hanya ingin mengolok-olok kita, sehingga kami biarkan ia"

"bawa anak itu kemari."


Mereka pun membawa Syafi'i kecil. kemudian pemimpin rampok itu bertanya kepada beliau, "apakah kamu membawa uang, wahai bocah?"

"ya"

"berapa uang yang kau bawa?"

"empat ratus dirham"

"dimana kamu simpan uang itu"

Lalu Syafi'i kecil mengeluarkan uang tersebut dari balik bajunya dan kemudian diambil oleh pemimpin perampok tersebut. Pemimpin rampok itu menuangkan uang-uang itu kepangkuannya, lalu ia memandangi Syafi'i kecil dengan keheranan dan berkata, "Kenapa kamu jujur kepadaku ketika aku tadi bertanya kepadamu, dan kamu tidak berdusta kepadaku, padahal kamu tahu bahwa uangmu akan hilang?" Syafi'i pun menjawab, "saya jujur kepadamu karena saya telah berjanji kepada ibuku untuk tidak berdusta kepada siapapun."

Mendengar penuturan Syafi'i kecil itu, tiba-tiba tangan pemimpin perampok itu tertegun dan berhenti memainkan-mainkan uang 400 dirham tersebut. Hatinya bergetar lantaran hidayah dari Allah yang menerangi hatinya. Lalu pemimpin perampok itu berkata sambil mengembalikan uang tersebut kepada Syafi'i kecil, "ambillah uangmu, kamu takut untuk mengkhianati janjimu kepada ibumu, sedangkan aku tidak takut berkhianat kepada janji Allah swt ? pergilah, wahai anak kecil dalam keadaan aman dan tenang, karena aku telah bertaubat kepada Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha penyayang melalui dirimu, dan aku tidak akan pernah mendurhakai-Nya lagi selamanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan