Tertarik juga

Rabu, 17 Mei 2017

KEUTAMAAN WAKTU SUBUH




KEUTAMAAN DI WAKTU SUBUH 



Rasulullah SAW menjadikan shalat ini sesuatu yang begitu istimewa dan berbeda dengan shalat-shalat yang lain. Pada dasarnya semua shalat sangat penting,dan shalat mempunyai pahala besar. Namun ketika dicermati dengan seksama perbedaan shalat ini dibanding shalat lainnya, nampak sekali bila shalat ini memiliki keutamaan khusus yang besar.

dibawah ini adalah beberapa keutamaan itu:

pertama: Shalat subuh merupakan shalat paling utama yang diwajibkan pada kaum muslimin di samping shalat Ashar.

hal ini terbukti, shalat subuh pelaksanaannya dilakukan seperti yang kita kerjakan sekarang ini, yaitu dua rakaat. Adapun shalat Ashar semula dua rakaat kemudian ditambah menjadi empat setelah peristiwa Isra' dan Mi'raj. Sedangkan shalat subuh masih tetap seperti ketika pertama kali disyariatkan.

Artinya umat islam melaksanakan shalat subuh dengan kondisi dan waktu yang sama sejak pertama kali rasulullah SAW diutus. Masalah ini menarik sekali. Seakan-akan shalat subuh menjadi shalat yang sangat dibutuhkan muslim atau mukmin di muka bumi. Ia diwajibkan sejak diturunkan syariat yang pertama kali kepada Rasulullah SAW.



kedua: Adzan subuh berbeda dengan adzan pada shalat-shalat yang lain.

diriwayatkan Abu Dawud dari Abu Mahdzurah r.a. bahwa Rasulullah SAW mengajarinya menambah lafal As-shalatu khairum minan naum (2x) (shalat itu lebih baik dari pada tidur) setalah lafal Hayya 'ala falah.

apa yang sebenarnya menghalangimu mendapatkan shalat subuh tepat waktu? bukankah karena kenyamanan dan nikmatnya tidur? nah, sekarang anda sudah mengetahui apa yang dikatakan Rasulullah SAW bahwa shalat fajar itu lebih baik daripada tidur, sebesar apapun pentingnya tidur itu bagi anda!

jika anda percaya Rasulullah SAW dan anda yakin apa yang dikatakannya benar, tanpa sedikitpun kebatilan maka tidak ada alasan untuk tidak mengikutinya. jika anda berpendapat, tidur lebih berguna, lebih utama, lebih sesuai bagi anda daripada bangun, presepi ini sangat berbahaya dan harus dirunungkan kembali. semua ini merupakan refleksi dari keimanan.

ketiga : Rasulullah SAW memberikan doa khusus setelah shalat subuh, yang berbeda dengan shalat yang lain.

doa khusus ini sebagai tambahan wirid penutup shalat yang sering diwariskan Rasulullah SAW setiap selesai Shalat; seperti subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, allahu akbar 33 kali, astaghfirullah, dan doadoa yang lain. Rasulullah SAW menambahkan dzikr-dzikir khusus setelah shalat subuh yang tidak dianjurkan pada waktu yang lain.

seperti contoh hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"barang siapa mengatakan: setelah shalat subh sebelum meninggalkan tempat duduknya dan belum bericara sedikitpu: [La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu. lahul mulku alahul hamdu yuhyi wa yumitu wahuwa 'ala kulli syai'in qadir.
tak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah saja. Ia tidak memiliki sekutu. milik-Nyalah kerajaan dan segala pujian. dia Maha Menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.]


sebanyak 10 kali ditulis baginya 10 kebaikan, dihapus 10 kesalahan , diangkat baginya 10 derajat. satu hari penuh ia terlindungi dari sesuatu yang tidak disukai, terlindungu dari setan, tidak ada dosa yang pantas dianggap sebagai dosa kecuali syirik." HR. At-Tirmidzi; hasan shahih).

begitu juga hadits yang diriwayatkan dari muslim bin Al-Harits r.a. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW berbicara mengatakan padanya, "jka kamu shalat subuh maka bacalah sebelum kamu berbicara:
[allahumma ajirni minannari
ya. Allah lindungilah aku dari api neraka.]

sebanyak tujuh kali, maka jika kamu mati hari itu Allah akan menetapkanmu jauh dari api neraka." (HR. Abu Dawud dan Imam An-Nasa'i).

keutamaan-keutamaan ini adalah sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan harga dan tidak didapatkan kecuali di waktu itu.

keempat: Rasulullah SAW selalu menyuruh kaum muslimin untuk memendekkan bacaan waktu shalat, kecuali shalat subuh. sebagaimana diriwayatkan dari Abu Barzah Al-Aslami r.a. bahwa:
"Rasulullah, pada saat shalat subuh, membaca 60 sampai 100 ayat, dan Beliau pergi meninggalkan kami ketika sudah bisa melihat wajah kami satu-persatu (maksudnya, sebentar lagi matahari terbit)." ( HR Muslim).

jelas sekali penekanan Rasulullah SAW terhadap bacaan yang panjang hanya pada shalat ini. shalat yang dilaksanakan pada saat hati jauh dari perkara-perkara dunia dan permasalahannya. sebagaimana seorang muslim memulai harinya dengan shalat ini, alangkah indahnya seandainya dia memulai menapaki harinya dengan beberapa ayat yang agung.

Allah mengibaratkan shalat subuh itu dalam sebuah firman-Nya:


(78)  وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

"... dan ( dirikanlah pula shalat) subuh. sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). " (Al-Isra' : 78 ).

itu menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur'an pada waktu subuh lebih panjang dari pada waktu lain.

  
kelima: Bacaan khusus Rasulullah SAW di hari jum'at pada waktu subuh.

sebagaimana terdapat dalam riwayat Al-Bukhari dan lainnya dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah SAW membaca pada rekaat pertama surat As-Sajdah dan surat Al- Insan pada rekaat kedua. keistimewaan ini tidak terjadi di shalat wajib yang lain.

keenam: shalat subuh tidak bisa di-qashar dan di-jama'.

shalat dzuhur dan 'ashar boleh di-qasar dan di-jama'. maghrib bisa di-jama' dengan 'isya namun tidak bisa di-qasar. 'isya boleh di-jama' dan di-qasar. lain halnya dengan subuh. yang tidak boleh di-jama' dan di-qasar. baik pada waktu bepergian ataupun di rumah, pada saat haji, jihad, kondisi kurang aman, atau yang lain-lain.

sehingga tidak diragukan lagi, ini menjadi sebuah keistimewaan yang membutuhkan perhatian lebih serius. kita memohon kepada Allah semoga Allah menjadikan kita dari golongan orang-orang yang memelihara shalat subuh dan merindukannya. Amiin..  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan masukan, kritik, saran maupun pertanyaan